dakwatuna.com - “Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan tetapi Allah memberikan apa yang selalu kita butuhkan.”
Benar
juga kata-kata di atas. Tetapi tidak pernah terbesit di pikiran kita
kata-kata tersebut. Saya pun sadar bahwa memang tak semua yang kita
inginkan terpenuhi dan apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk
kita. Yuk coba kita telaah firman Allah SWT
“Diwajibkan
Atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu, tetapi
boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu dan
boleh jadi kamu menyenangi sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 216)
Banyak
keinginan yang ingin kita miliki tetapi kita tidak tahu itu baik untuk
kita atau tidak. Ada yang marah bahkan benci kepada Allah karena
keinginan tidak pernah terpenuhi, kita harus sadari kalau semua
keinginan kita pasti tidak semua Allah kabulkan. Kenapa? Agar kita
selalu berada dalam batasan dan tidak lupa kepada Allah.
Di
zaman Rasulullah ada suami istri yang miskin. Waktu itu suami ini
berjamaah shalat dzuhur dengan Rasulullah, ketika selesai shalat suami
ini pun langsung pergi tanpa berdoa kepada Allah. Ini membuat Rasulullah
keheranan, Rasulullah pun menghampirinya suami ini dan bertanya,
“Wahai orang tua mengapa engkau terburu-buru sampai engkau pun tak sempat berdoa?”
Suami
ini pun menjawab: “Aku terburu-buru karena istriku menunggu kain yang
kugunakan untuk shalat, karena kami hanya punya sehelai kain ini ya
Rasulullah. Jika kau mau memberikan aku sedikit harta maka aku akan
selalu berdoa setelah shalat”.
Rasulullah
pun merasa iba, keesokan harinya beliau menghampiri rumah suami istri
tersebut dan menghadiahkan sepasang kambing. Selang beberapa bulan suami
ini tidak pernah terburu-buru ketika selesai shalat berjamaah dengan
Rasulullah. Tetapi setelah 1 tahun suami ini tidak pernah terlihat lagi
untuk shalat berjamaah dengan Rasulullah, sehingga Rasulullah pun
berniat silaturahim ke rumah suami ini. Ketika sampai di rumahnya
Rasulullah bertemu dengannya dan bertanya kepada suami ini, “Mengapa
engkau tidak pernah terlihat shalat berjamaah dengan ku lagi?
Suami
ini pun menjawab “Maaf Rasulullah kambing yang engkau berikan kepada ku
kini telah berkembang banyak dan aku tidak bisa shalat berjamaah
bersamamu, karena aku repot mengurusi kambing ini semua”
Seketika itu pun Rasulullah marah dan mengambil semua kambingnya yang pernah ia berikan kepada suami tersebut.
Seharusnya
kita patut bersyukur kepada Allah atas apa yang telah Allah berikan
kepada kita. Mengapa kita tidak pernah merasa puas, karena kita selalu
melihat orang yang lebih dari kita bukan melihat yang kurang dari kita.
Banyak kok kenikmatan yang Allah berikan kepada kita yang belum semua
orang nikmati dan nikmat ini melebihi kenikmatan dunia. Ya kenikmatan
iman kepada Allah SWT dan hidayah yang Allah berikan kepada kita serta
kesehatan untuk tetap bisa beribadah dengan maksimal kepadanya. Karena
hanya itu yang bisa mengantarkan kita ke surganya kelak.
“Tidak
mengapa kekayaan bagi orang-orang bertaqwa kepada Allah, tetapi
kesehatan bagi orang yang bertaqwa adalah lebih baik daripada kekayaan
dan jiwa yang baik termasuk nikmat yang paling besar” (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya
Allah memberikan dunia kepada orang-orang yang ia cintai dan
orang-orang yang tidak ia cintai, tetapi Allah tidak memberikan nikmat
agama kecuali kepada orang yang ia cintai, barang siapa yang di berikan
agama oleh Allah maka sesungguhnya Allah telah mencintainya” (HR. Ahmad)
Yuk
bersyukur karena Allah mencintai kita wahai ikhwah fillah, bersyukur
dengan tetap istiqamah di jalan dakwah karena inilah jalan pintas yang
mengantarkan kita untuk bisa menatap wajah Rabb semesta Alam yang telah
menciptakan kita.
Wallahu a’lam bishshowaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar